Chapter 6 : Flashback
Rumah itu sama sekali tidak diterangi oleh apapun kecuali sebuah lilin yang menyala di ujung ruangan. Andrew pun secepatnya menuju lilin tersebut tetapi semakin dia mendekati lilin tersebut semakin jauh pula lilin tersebut. Andrew pun akhirnya kelelahan karena mengejar lilin tersebut. Tiba-tiba muncul seekor makhluk mengerikan yang pernah mendatanginya."Saksikanlah betapa kejinya kakek buyutmu itu !" Bentak makhluk itu dengan suara yang sangat mengerikan. Lalu Andrew dibawa kembali pada waktu zaman Perang Saudara Amerika Serikat pada tahun 1869."Bantai satu-satu penduduk ini" Kata Rob Peterson, kakek buyut Andrew yang merupakan jenderal yang berasal dari selatan." Pak, bukankah mereka penduduk yang tidak berdosa ?" Tanya seorang tentaranya."TIDAK ! Mereka adalah para musuh kita. Mereka orang utara dan mereka tidak pantas hidup !" Jawab Rob dengan kasar. Sang tentara kemudian mengambil artileri berukuran besar dan mengumpulkan para penduduk tersebut. Lalu kemudian, para tentara tersebut menyalakan artileri tersebut dan menembak dengan sangat kejam. Para laki-laki, wanita, orang tua maupun anak-anak dibantai di tempat itu juga sehingga tempat tersebut menjadi sungai darah yang mengerikan. " Ha ha ha ha ha" Tawa Rob setelah melihat ratusan penduduk tersebut selesai dibantai. Andrew yang sangat ketakutan pun memanggil kakek buyutnya tetapi mereka tidak dapat mendengar suara Andrew.
Makhluk tersebut pun berkata " Kami tidak dapat membalaskan dendam kepadanya karena ia telah mati sebelum kami dapat membalaskan dendam kami". " Apa yang terjadi dengan kakek saya ?" Tanya Andrew dengan bibir menggetar."Lihatlah" Jawab makhluk itu sambil menunjukkan detik-detik terakhir kakek Andrew." Ia ditembak oleh tentara utara dan mati secara langsung" Tutur makhluk itu." Tetapi apa salahku kepada kalian ?" Tanya Andrew kepada makhluk yang sudah mendekatinya."Darahmu mengandung darah kakekmu. DENDAM KAMI HARUS TERBALASKAN !" Jawab makhluk itu sambil mendorong Andrew ke sebuah lubang yang besar.
Bersambung ke Part 7........
1 komentar:
Kok sampai skarang blm ada part7nya.(Aqshal naufal mahdi)
Posting Komentar