Rabu, 09 April 2014

Cerita Misteri : The Ocean Mystery


Desingan peluru, dentuman bom yang dilepaskan pesawat pembom membuat arena pertempuran menjadi mengerikan. Ribuan mayat prajurit yang tewas untuk negaranya berserakan dimana-mana. Pasukan Kekaisaran Jepang telah dikalahkan. Jenderal MacArthur benar-benar sangat lihai dalam mengatur taktik. Tidak ada jalan lagi, kita harus kembali ke Jepang.

Aku dan 4 tentara lainnya segera berlari ke pantai kemudian menaiki kapal nelayan yang terdampar disana. Kabuto, seorang tentara berpangkat tamtama yang jago dalam menerjemahkan berbagai bahasa menerima siaran radio bahwasannya Kekaisaran Jepang telah menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah para Sekutu melepaskan bom atom menuju kota tempatku tinggal, Hiroshima.

Air mata segera keluar dari mataku. Ayah, ibu, nenek, kakek, adik, terutama Yuri, kekasih tercinta. Apakah mereka sudah tiada ? "Matsuo, mengapa kau bersedih ? Ayolah, kita akan kembali ke Jepang. Berbahagialah bahwasannya kamu selamat dari perang ini." Takeshi berusaha menenangkanku, "Keluargaku mungkin telah mati, mereka telah membom kotaku. Tidak ada gunanya aku kembali ke Jepang, lagipula kita tidak akan berhasil ke Jepang ddengan kapal nelayan ini." Tiba-tiba Nobuyaki, seorang mantan preman yang dipaksa menjadi tentara berkata, "Aduhh, sebentar lagi kita akan bertemu pasukan Jepang dengan kapal besar seperti Musashi. Kita akan selamat. He he he."

5 hari telah berlalu, untunglah didalam kapal tersedia beberapa makanan sehingga kami masih dapat bertahan hidup. Aneh, tidak ada kapal yang mengunjungi kami padahal Kabuto sudah berusaha mengirimkan sinyal ke seluruh arah. "Ohh, semoga ada kapal yang datang. Kapal Sekutu pun gak apa-apa, aku mau bertemu keluargaku." Kabuto memohon-mohon kepada dewa laut yang dipercayainya.

Tiba-tiba terdengar jeritan dari dalam kapal, Nobuyaki terkapar dengan mata terbelalak menjerit tolong. "TOLONG! Jangan bunuh aku!" Setelah itu, Nobuyaki diam dan Takeshi memeriksa nadinya. "Dia sudah mati!" Apa yang terjadi dengannya ?

Kabuto mengusulkan agar mayatnya dibuang ke laut tetapi teman baiknya yang bernama Kano memohong agar dia dibawa dan dimakamkan di Jepang. Takeshi menerima usul itu dan manaruh mayat Nobuyaki di bagian terbawah kapal.

10 hari kemudian, makanan di kapal telah menipis dan tidak ada pilihan kami untuk kami selain memakan mayat Nobuyaki. Meskipun Kano menolak usul itu, dia akhirnya menerima usul itu. Tubuh Nobuyaki yang telah membusuk memberi kami waktu 10 hari lagi.

Masih tidak ada kapal yang menemui kami. Dan yang paling aneh, kami tidak pernah melihat daratan. Kano yang sudah sangat putus asa menggantung dirinya di bagian bawah kapal. Tidak ada pilihan bagi kami lagi selain memakan tubuh Kano.

10 hari kemudian, kami sudah seperti monster. Kami tidak menyadari bahwa sama sekali tidak ada ikan di lautan tetapi kami sudah sangat kehilangan akal sehat. Takeshi membunuh Kabuto dan membagikan tubuhnya kepadaku. Itu memberi kami waktu 10 hari lagi dan aku tahu bahwa ketika hari itu sudah datang, aku harus bertarung dengan Takeshi.

Hari pertarunganku dengan Takeshi sudah dimulai. Dia mengambil pisau dapur kearah dan dengan mudah aku menangkis meski tanganku harus terluka berat karena itu. Akhirnya aku berhasil mematahkan leher Takeshi dan membunuhnya. Lalu aku memakannya seperti orang gila.

Setelah itu, hanya aku sendiri yang tersisa. Aku memakan sepatu bahkan kayu agar bisa bertahan hidup. Akhirnya setelah beberapa bulan mengapung di air, aku melihat daratan. Aku segera turun dan menemukan sebuah kota yang tidak kukenal tetapi aku yakin itu pasti Jepang. Gedung pencakar langit bertebaran dimana-mana.

Aku pergi ke pusat kota dan menemukan banyak orang dengan pakaian yang aneh berlalu-lalang. Aneh, mereka menghiraukanku. Aku menganggap wajar karena aku mengira itu adalah budaya mereka.

Seorang pemuda melihat kearahku. Aku menyapanya, "Maaf, tapi kota apa ini ?" Dia menjawab, "Ini Tokyo." Aku kembali bertanya, "Mengapa berbeda ?" Dia melihat penuh tanda tanya kearahku, "Ini tahun 2014, aku rasa tidak ada yang salah."

Apa ? 2014 ? Apakah aku tersesat dalam waktu dan menemukan diriku di jaman modern ini ? Aku melihat sekeliling, Jepang benar-benar berubah di masa depan. Aku mengira Jepang akan menjadi negara miskin karena dibom selama 2 kali. Luar biasa. Tapi sayang, orang Jepang sekarang sangat sombong.

Aku berjalan menuju sebuah gedung, Hey! Aku bisa menembus dinding! Teknologi yang sungguh luar biasa!

Tidak ada komentar:

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Jangan Lupa Kalo Memang Suka Like Aja !!!

×

Powered By CLUSM and Skyzone GC

Tentang CLUSM

Blog CLUSM menyediakan informasi terbaik untuk Anda. Ingin lebih dekat dengan CLUSM? Silahkan kirimkan pesan Anda di Facebook CLUSM.
Designed By Blogger Templates