Arloji sudah menunjukkan pukul 08.00. Aku terlambat! Ini adalah hari pertamaku pergi kesekolah baruku. Aku masuk kelas dan berkenalan dengan beberapa teman baru. Mereka ramah sekali dan aku senang dengan mereka. "Bro, lu kan murid baru disini, kan ? Bagaimana kalau nanti kita ke mall. Kerjaan anak SMA, bro." Temanku Drono yang gemuk mengajakku disertai dengan anggukan kepala temanku yang lain, "Benar itu." Sambung Andi. Aku hanya bisa mengiya-iyakan.
Aku tertegun bagaikan melihat emas yang siap diberikan kepadaku secara cuma-cuma. Ya, seorang gadis cantik dengan langkah kecil masuk ke kelasku. "I.. i.. itu, siapa ?" Tanyaku kepada Pedro, orang menyebutnya pakar cinta. "Ciee, jatuh cinta ada pandangan pertama ya." "Mana ada, namanya siapa ?" "Namanya Freela, orangtuanya berasal dari Jawa Barat serta memiliki keturunan chinese." Aku tersenyum kepadanya dan ia membalas dengan senyuman kecil pula.
Teng... teng... teng... Lonceng tanda sekolah selesai sudah berbunyi, saatnya untuk berkenalan dengannya. Perlahan kudekati dia, "Hai" dia tersenyum, "Hai juga." "Namaku Michael, kau cantik ya." Kukira dia akan kesal tetapi dia tetap tersenyum, senyuman yang manis, "Namaku Freela, terima kasih." Aku semakin dekat dengannya. Hari demi hari kulewati dengannya. Tetapi ia mengatakan bahwa ia tidak ingin berpacaran sebelum kuliah. Aku setuju dengan hal itu. Tak terasa waktu begitu cepat. Aku sudah tamat SMA. Temanku sudah berpencar entah pergi ke universitas mana tetapi kami tetap terhubung baik di facebook maupun hp. Freela berencana kuliah di Boston.
Sebelum dia pergi, aku menembaknya dan ia menerimanya dengan senang hati. Dia pun berangkat dan aku masih di Indonesia. Untung saja pamanku tinggal di Amrik sehingga kadang-kadang aku dapat pergi ke Amerika dengan alasan berjumpa dengan paman. Tidak lupa aku pergi ke Boston dan bertemu Freela. Dia sangat senang, begitu dengan saya. Bahkan kita berikrar akan pecaran sampai menikah. Setelah aku pulang ke Indonesia, kita berpacaran dengan metode LDR.
++++++
Michael yang baru mengenal tentang cinta sepertinya tidak menyadari bahwa dia tidak akan pernah bertahan dengan cintanya itu. Freela yang jauh dengannya, rindu dengannya dibalas oleh Michael dengan sangat kejam yakni Michael berselingkuh dengan wanita lain. Itu adalah tahun ke-3 masa pacaran Freela dan Michael dan waktu itu, Freela menelopon Michael yang sebenarnya sudah tidak mempunyai perasaan cinta kepadanya. "Halo." Ucap Michael ketika mengangkat telepon, Freela begitu senang mendengar suara kekasihnya, "Sayang, ini Freela. Saya rindu padamu. Kamu disana baik-baik kan? Jangan nakal ya. He he." "Freela, aku ssedang sibuk. Jangan menelepon bila kau hanya berucap seperti itu. Ingat itu!" Hati Freela sakit ketika dibentak Michael, "Tapi aku mencintaimu, Mike." Mata Freela mulai berkaca-kaca, "Aku sayang kamu jugaa, tetapi saya lagi sibuk." Telepon ditutup Michael tanpa menghiraukan perasaan Freela sedikitpun. Sebenarnya Michael tidak sibuk dengan pekerjaanya, ia sibuk berpacaran dengan kekasih lainnya.
Freela berjalan di taman dan ia melihat sebuah brosur bertuliskan,
AYO BURUAN!!!
Tiket Murah ke Indonesia
Hanya $200
Dapatkan segera!!!
Freela begitu senang apalagi dia menyedari bahwa di kantongnya cukup untuk pergi ke Indonesia kembali, bertemu dengan Michael. Ia pun mendaftar dan keesokan harinya ia pergi ke bandara. Ia tidak memberitahu Michael sebelumnya untuk memberinya sedikit kejutan. Berbekal uang dan alamat rumah yang diberikan Michael kepadanya 4 bulan lalu, ia pun berangkat. 5 jam kemudian ia sampai di Indonesia. Di kota Bandung, Freela berusaha mencari alamat itu dan akhirnya ia berhasil menemukan sebuah rumah kos.
Dia mencari Michael dengan seksama tetapi tidak menemukannya. Ibu kos berkata bahwa Michael keluar rumah dengan seorang "perempuan". Freela mengambil pemikiran positif dan menunggu Michael. Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 malam dan Freela masih menunggu. Seorang pria datang dengan seorang perempuan. Freela terkejut, rasanya ia tidak mau hiduo lagi. Pria itu adalah Michael bersama dengan seorang wanita dengan mesra. Freela mulai menangis tetapi ia berusaha tersenyum. "Hai, Michael." Terlihat jelas di muka Michael bahwa ia terkejut, "Siapa itu, sayang ?" Gadis itu bertanya, tanpa basa-basi lagi, Michael mendorong gadis itu ke kosnya. "Mengapa kau datang kesini!" Michael membentak Freela, "Aku hanya ingin memberimu kejutan, sayang!"
"Kejutan atau kau cuma mau cari masalah. Dengar ya, gue gak punya duit. Lu pasti cuma mau liburan dan akhirnya aku yang bayar semua kan!" "Tidak, sayang!" "Bohong!" Michael menampar Freela tepat di pipi kiri, menimbulkan bekas merah yang besar. Hati Freela hancur seketika. "Pergi sana, perempuan jalang!" Freela dengan langkah yang sudah bahkan tidak mampu melangkah normal meninggalkan rumah itu. Seebelumya ia mendengar percakapan antara Michael dan selingkuhannya, "Siapa cewek itu ?" "Dia cuma adik perempuanku yang tidak berguna." "Ohh ya, cantik gitu gak berguna, sayang sekali."
Meski sudah disakiti seperti begitu, Freela adalah gadis yang religius sehingga dia tidak ingin berusaha bunuh diri. Freela tetap sayang kepada Michael. Ia tidak mempunyai rumah di Bandung. Beruntung ada teman baiknya yang mau menerimanya tinggal di rumahnya. Keesokan harinya, Freela membeli arloji bagi Michael. Dengan langkah kecil Freela menuju rumah kos Michael. "Hai, bu. Michael ada ?" Tanya Freela kepada ibu kos yang saat itu sedang menyapu, "Ehh kamu gadis kemarin kan ? Michael menamparmu dan kamu masih mau datang." Freela tertunduk, "Michael keluar dengan perempuan itu lagi. Mending kamu pulang saja, nak. Nanti kalau kamu dipermalukan seperti kemarin bagaimana ?"
"Tidak, bu. Aku masih sayang sama dia." 'Gadis sepertimu sangatlah kasihan. Tinggalkan dia saja, nak. Masih banyak cowok lain di dunia ini." Freela hendak pulang dan dia terus berpikir, sekarang dipikirannya hanya satu, Michael. Tiba-tiba Freela melihat Michael bersama wanita itu kembali. Michael terkejut melihat Freela datang kembali. "Hey, perempuan jalang! Siapa suruh kamu datang kembali! Pergi sana!" Michael mendorong Freela ke jalan. Di saat bersamaan, sebuah truk melintas dan menabrak Freela sampai tak berbentuk. Mayat Freela berceceran dimana-mana. Michael syok melihat peristiwa itu. Dengan cepat, Ia meninggalkan tempat itu karena takut dituduh melakukan percobaan pembunuhan.
Polisi dan beberapa petugas rumah sakit datang ketempat itu. "Kasihan sekali wanita ini. Mukanya sudah hancur dan tidak ada yang bertanggung jawab." Kata seorang petugas rumah sakit sambil memungut satu per satu tubuh Freela yang tercecer dimana-mana. Jalan itu penuh dengan darah Freela yang harapannya tidak pernah terlaksana.
5 bulan kemudian, Michael putus dengan selingkuhannya karena ternyata wanita itu hanya memanfaatkan Michael. Michael sudah jatuh miskin dan ia menyesal dengan sangat karena telah mengabaikan Freela yang dengan tulus mencintainya. Jenazah Freela sudah dipulang ke Boston karena keluarganya berada disana. Michael pun berangkat ke Boston hendak berziarah ke makam Freela.
Setelah sampai, Michael langsung pergi ke pemakaman. Dia menangis tersedu-sedu disama seraya menyesali sikapnya. Di depan batu nisan itu, Michael mengambil sebuah cincin pernikahan yang pernah ia beli 2 tahun lalu dengan maksud melamar Freela di kemudian hari. Dia meletakkan cincin itu di makam Freela. Dia beranjak pergi.
Michael masuk ke mall untuk menukar uang di money changer. Seorang pria tak dikenal masuk ke mall itu dan menembaki para pengunjung sebelum ia menembak dirinya sendiri. Sial sekali, Michael terkena tembakan itu tepat di kepala sehingga nyawanya tidak mampu diselamatkan lagi. Michael meninggal dengan tersenyum dengan maksud bahagia yakni bertemu Freela di dimensi lain. Keluarga Freela akhirnya mau mengakui mayat Michael karena mereka mengetahui bahwa Michael adalah pacar Freela. Michael dimakamkan di samping Freela. Musim gugur menemani kebersamaan mereka, mengubur cerita yang sebenarnya tidak diketahui oleh keluarga mereka masing-masing.