Tidak bisa dihindari lagi bahwa pertelevisian memberikan dampak/efek yang besar bagi masyarakat dunia, tidak terkecuali juga masyarakat Indonesia. Sekarang adalah masa modern millenium kedua alias abad ke-21 dimana pertelevisian mengalami perkembangan yang signifikan. Dahulu, menonton televisi itu sangat sulit tetapi lihat sekarang, bahkan masyarakat dengan penghasilan yang sangat pas-pasan sudah mampu membeli televisi LCD.
Dengan fakta tersebut, tayangan televisi mulai menjadi hal yang dominan dalam kancah hiburan di Indonesia. Karena fakta tersebut juga lah maka pertelevisian yang memberikan dampak dominan bagi masyarakat Indonesia. Acara TV yang ditayangkan juga memberikan dampak yang luar biasa.
Pertelevisian tidak melihat usia di jaman sekarang bahkan mungkin generasi sekarang mulai melupakan beberapa huruf seperti BO, R, D, atau A. Bahkan film yang dirating D mulai ditonton oleh anak-anak yang tentu saja tidak sesuai dengan usianya. Bahkan sekarang rating tersebut sudah mulai hilang dari beberapa acara dan film. Saya tidak mencemooh beberapa stasiun TV sekarang melainkan saya membicarakan fakta bukan opini. Masyarakat sekarang mulai hancur oleh dunia pertelevisian!
Bagaimana tidak ? Acara yang inspiratif seperti perlahan-lahan mulai disingkirkan. Contohnya ialah acara talkshow Hitam Putih yang dikabarkan sudah bubar gara-gara tidak bisa bersaing dengan kompetitornya yang berupa acara hiburan. Di masa ini, generasi sekarang mulai menyukai hal yang bersifat huburan daripada hal yang mendidik. Beberapa menanggap bahwa acara edukatif itu membosankan dan tidak enak ditonton. Padahal acara edukatif itu sangat berguna. Saya sedang tidak menentang hiburan tetapi hal yang bersifat hiburan sudah kelewatan batas bahkan sudah menjurus ke arah yang kotor ( bahasa kasar : porno ).
Sebenarnya hiburan juga berguna tetapi berhubung karena hal yang terlalu berlebihan itu sama sekali tidak berguna maka hiburan yang bersifat over harus dihentikan mulai dari sekarang! Di zaman ini, mayoritas stasiun televisi Indonesia lebih mengejar keuntungan finansial daripada mendidik pemirsanya sendiri. Mereka lebih menayangkan acara berisi hiburan untuk menarik pemirsa daripada menayangkan acara edukatif untuk mendidik pemirsa!
Masyarakat seharusnya juga cerdas memilih acara agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan. Sedangkan untuk masyarakat generasi yang lebih tua seharusnya lebih bisa memilih acara yang lebih mendidik bagi anak-anak mereka. Jangan sampai terjadi bangsa yang lebih hancur, hancur oleh kecintaan terhadap budaya lain. Indonesia sebenarnya adalah negara yang kuat apabila masyarakatnya bisa berpikiran lebih luas dan terdidik -tidak hanya berpacu hanya kepada kesenangan belaka.
Hiburan hanyalah sebuah nomor lain bukan yang paling utama. Hiburan hanya bagaikan sebuah koyo untuk stress bukan makanan untuk sehari-hari. Masyarakat Indonesia harus bisa lebih cerdas bukan dibodohi oleh para kapitalis bisnis yang hanya mengejar keuntungan finansial. Sebagai akhir dari artikel ini, saya sajikan quote terakhir dari Hitam Putih
Semoga artikel bisa setidaknya menginspirasi para pembaca. Maaf bila ada kata yang salah karena manusia tidak ada yang sempurna. Segala kesempurnaan hanya dimiliki oleh-Nya. Bila ada tambahan, jangan ragu-ragu untuk menuliskannya di komentar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar