Sabtu, 10 Mei 2014
Puisi : Selepas Senja
Selepas senja sang petani duduk di beranda
Memandang sang surya yang hendak berpisah
Sang petani duduk dengan wajah sedih
Karena beras sudah tidak mencukupi
Selepas senja lelaki berjas itu duduk di sofa
Memandang televisi yang menayangkan acara
Yang sama sekali tidak dirundung kesedihan
Yang ada hanyalah canda tawa tak berkenan
Selepas senja petani itu kembali duduk
Di beranda kayu yang sudah lapuk
Meratap ekonomi yang semakin berkurang
Meratap anak istri yang hidup dihantam karang
Selepas senja lelaki berjas itu membawa hadiah
Kepada anak istri yang menyambut dengan bahagia
Dengan anaknya yang selalu menggenggam telepon genggam di tangan
Seraya tersenyum bahagia dibalik kemewahan
Adakah perbedaan diantara senja
Yang semuanya adalah satu di dunia
Mentari yang senantiasa tak berubah
Melengkapi cerita yang nyata berbeda
Apakah Tuhan tidak adil
Atau hanya kesalahan manusia yang abadi
Atau karena takdir yang tidak pernah ditemui
Atau hanya sebuah cerita yang terlupakan di malam hari
Lelaki berjas itu membuka jasnya
Dan menemukan nyeri di dada
Keesokan harinya dia telah tiada
Oleh karena penyakit yang disembunyikannya
Sang petani tetap mencangkul
Di bawah terik surya yang memanaskan tubuh
Selepas senja dia pulang
Bertemu anak istri yang menyambut bahagia
Meski kehidupan terasa menyakitkan
Adakah perbedaan
Adakah sesuatu yang harus diperhatikan
Adakah sesuatu yang harus ditanya
Kalau ada, apakah gerangan
Mungkin tidak ada yang memperhatikan
Selepas senja semua terlupakan
Oleh : Daniel Lim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar