Salman Mardira - Okezone
Sabtu, 23 Juni 2012 12:56 wib
Ilustrasi
BANDA ACEH - Gempa bumi 6,6 Skala Richter yang melanda Kota Subulussalam, Aceh, membuat puluhan mahasiswa Kampus Yayasan Harapan Bangsa (YHB), Lamteumen, berhamburan keluar gedung.
"Kami tadi belajar di lantai dua. Ketika gempa semuanya berhamburan turun, beserta dosen. Kami semua panik, dan berdesak-desakan di tangga, saya malah hampir jatuh," kata Nika, mahasiswa Akademi Kebidanan YHB, Sabtu (23/6/2012).
Menurutnya, orang-orang di sekitar kampusnya tadi juga terlihat panik, karena ayunan gempa yang cukup kuat meski tidak berlangsung lama. "Tapi sekarang sudah normal kembali, kami juga melanjutkan belajar," ujar dia.
Pantauan di Banda Aceh, aktivitas warga tetap berjalan normal setelah gempa, bahkan sebagian warga tak menghiraukan ayunan lindu.
Seperti terlihat di Kampus Muharram Journalism Collage (MJC) di kawasan Beurawe, puluhan mahasiswa yang sedang belajar di lantai dua dan tiga, tak satu pun turun saat gempa. Proses belajar mengajar hanya terhenti sejenak, kemudian dilanjutkan lagi.
Gempa ini juga dirasakan warga di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Nurlaili (24), warga Ulim, Pidie Jaya mengaku, ikut merasakan gempa namun tak sampai membuatnya panik. "Cuma beberapa detik terasa, tapi ini sudah tidak apa-apa lagi, sudah normal," katanya via telpon.
Di Pulau Balai, Pulau Banyak, Aceh Singkil, getaran gempa juga dirasakan warga. "Tidak begitu terasa. Hanya warga yang di rumah keluar saat gempa, sedangkan warga yang ada di dermaga atau keramba tetap beraktivitas," kata Suparta warga Banda Aceh yang saat gempa sedang berada di gugusan Pulau Banyak.
(ris)
"Kami tadi belajar di lantai dua. Ketika gempa semuanya berhamburan turun, beserta dosen. Kami semua panik, dan berdesak-desakan di tangga, saya malah hampir jatuh," kata Nika, mahasiswa Akademi Kebidanan YHB, Sabtu (23/6/2012).
Menurutnya, orang-orang di sekitar kampusnya tadi juga terlihat panik, karena ayunan gempa yang cukup kuat meski tidak berlangsung lama. "Tapi sekarang sudah normal kembali, kami juga melanjutkan belajar," ujar dia.
Pantauan di Banda Aceh, aktivitas warga tetap berjalan normal setelah gempa, bahkan sebagian warga tak menghiraukan ayunan lindu.
Seperti terlihat di Kampus Muharram Journalism Collage (MJC) di kawasan Beurawe, puluhan mahasiswa yang sedang belajar di lantai dua dan tiga, tak satu pun turun saat gempa. Proses belajar mengajar hanya terhenti sejenak, kemudian dilanjutkan lagi.
Gempa ini juga dirasakan warga di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Nurlaili (24), warga Ulim, Pidie Jaya mengaku, ikut merasakan gempa namun tak sampai membuatnya panik. "Cuma beberapa detik terasa, tapi ini sudah tidak apa-apa lagi, sudah normal," katanya via telpon.
Di Pulau Balai, Pulau Banyak, Aceh Singkil, getaran gempa juga dirasakan warga. "Tidak begitu terasa. Hanya warga yang di rumah keluar saat gempa, sedangkan warga yang ada di dermaga atau keramba tetap beraktivitas," kata Suparta warga Banda Aceh yang saat gempa sedang berada di gugusan Pulau Banyak.
(ris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar